Header Ads

Header ADS

Menggagas Palu Blogger Community

Palu Blogger Community [PBC]. Sekonyong-konyong topik ini menjadi bahasan di milist Kamust[1]. Beberapa blogger partisipan milist memberikan tanggapan positif atas ide itu. Saya pun terpanggil untuk memberikan sepatah kata. Ruslan Sangadji a.k.a Ochan, adalah salahsatu blogger yang paling terobsesi dengan terbentuknya PBC.


Seperti juru kampenya Pilkada, koresponden The Jakarta Post ini sudah mengampanyekan PBC ke seluruh penjuru mata angin [hehehe...dramatis banget]. Seperti iklan coca cola-anytime any where-- begitu Ochan mencoba mengiklan gagasan ini.

Hal menarik--paling tidak menurut saya-- adalah beberapa "pesohor" lokal tertarik dengan gagasan ini. Diantaranya: Rusdy Mastura [Walikota], Mulhanan Tombolotutu [Ketua DPRD] dan Sudaryano Lamangkona [Camat Palu Utara]. Dalam Diskusi Kritis[2] yang digelar Perhimpunan Nasional Aktivis 98 [Pena 98] Sulteng, ketiga orang tadi hadir sebagai pembicara dan peserta. [04/10].

Di sela-sela acara itu, kak Tony-sapaan Akrab Mulhanan--kepada beberapa blogger mengatakan, dirinya siap memfasilitasi terbentuknya Komunitas Blogger Palu. "Silahkan kalian bikin proposal konsepnya, nanti kami coba masukkan ke APBD Kota," kata Politisi dari Partai Golkar ini kepada blogger yang sedang manyantap hidangan buka puasa.

Di tempat yang sama, kak Cudy --begitu Rusdy Mastura biasa disapa--juga mendorong terbentuknya komunitas ini. Malah dia merencanakan akan membuat hotspot di Taman GOR [3] kota Palu. "Supaya orang Palu bisa mengkases internet secara gratis," sembari melanjutkan bahwa saat ini ada investor dari Korea yang ingin membantu pemerintah Kota palu membangun jaringan internet.


Kembali ke bahasan awal di atas. Saya pun mereply sebuah postingan dari Abdy Mari. Berikut potongannya:
"...Usul dan pemikiran untuk membentuk Palu Blogger Community haruslah segera direalisasikan.. Saya berbincang-bincang dengan rekan Andi Mizwar Arman, katanya kita harus ngumpul dulu membicarakan visi kita nanti apa??..
Olehnya, ada undangan khusus para blogger Palu untuk hadir di Palu Golden Hotel Tgl 4 Oktober 2008 jam 4. Usai acara Reduksi Saham Mall Tatura, para blogger Palu berdiskusi membicarakan wadah ini.. berimba tuakaaaaaaaa!!!....."

Berikut postingan saya menjawab Abdy:
Rekans

Komunitas Blogger Palu. Menurutku ini ide yg sangat positif untuk segera direalisasikan. IMHO, ada beberapa alasan yang bisa menjadi landasan kita:

1. Trend media mainstream [terutama lokal] yang sedikit memberikan ruang bagi perspektif yang berbeda dengan kebijakan [kepentingan] owner institusi berita tsb.
Sebagai contoh teranyar: Kontroversi Reduksi Saham Mall Tatura. Topik Ini menjadi headline di salah satu Surat Kabar Harian (SKH) di Sulteng sejak edisi 12 Juli 2007 hingga 29 September 2007. Ada 24 item berita terkait kontroversi itu.
Secara kuantitas, SKH ini terkesan memberikan perhatian khusus. Dari Total 24 berita tersebut, walaupun SKH ini "berupaya" memberikan kesan coverboth side, namun itu tidak cukup untuk disebut berimbang.
Hal mengesankan bahwa SKH ini berupaya menggiring sebuah maklumat kepada publik: Reduksi mall Tatura oleh pemkot adalah sebuah mudharat. Kelompok independen pun mulai terlibat atau dilibatkan untuk memperkuat skenario [kalo boleh disebut begitu].
Berbekal informasi dan data secukupnya, komentar pun bersiilweran. Saya pun terhenyak menyaksikan "perang" ini. Pada saat yang elementer, Kelompok yang berkepentingan langsung dengan mall [penyewa, pengunjung, manajemen] sepertinya tidak mendapat kesempatan mengapresiasikan pendapatnya. Salahsatu kawan saya yang jebolan analisis property magister UGM mencoba mengirimkan sebuah artikelnya. Dalam penilaian saya, selain karena kompetensi disiplin ilmunya, dari segi lain cukup objektif untuk dimuat dalam sebuah media lokal. Namun karena cenderung bersebrangan dengan skenario SKH, maka artikel ini tidak mendapat tempat. Saya pikir rekans masih punya daftar yang lebih panjang atas kecenderungan media mainstream lokal.
Moralnya: Media mainstream belum bisa melepaskan diri dari kepentingan owner atau segala muslihat haram jadah [maaf] dan persekongkolan.

2. Dengan menularnya blogger secara massif, maka memungkinkan siapa saja menjadi pewarta dengan perspektif yang sejauh ini tidak mendapat ruang di media mainstream . Kita bisa menengok Lily Yulianti yang membidani lahirnya www.panyingkul.com. Proyek jurnalisme warga [citizen journalism] yang berbasis di makassar berhasil mengajak orang-orang biasa menjadi pewarta. Di situs itu [tanpa maksud promosi] kita bisa membaca reportase yang aktraktif, sederhana tanpa skenario tertentu. Selain www.panyingkul.com, ada pula www.halamansatu.net, www.wikimu.com, www.sumbawanews.com dan www.kabarindonesia. com yang dikelola dari Belanda.
Seorang ibu rumah tangga menjadi pewarta? Sangat mungkin kata Lily yang pernah menajadi pewarta di Kompas 1996-2000, Radio Australia di Melbourne 2001-2004, dan NHK di Tokyo 2004-sekarang.

3. Komunitas Blogger Palu bisa menjadi persimpangan yang memungkinkan mempertemukan dan memformulasi ide/gagasan seorang politisi yang diwakili Bung Cudy, Kak Tony, Sudaryano dari birokrat muda, kawan2 wartawan, penggiat Ornop, ataupun pelaku bisnis yang punya akses ke internet.

4. Sebagai media informasi alternatif bagi siapa saja yang berada di luar kota Palu untuk mengetahui perkembangan dan dinamika kota dari sudut pandang yang beragam [multi perpektif]. DEngan ini, mereka bisa menganalisis dan memberikan sumbang pikiran yang mungkin bisa diadaptasi dalam pengambilan kebijakan di level eksekutif dan legislatif. Faktanya, kontribusi pemikiran rekans yang terlibat di millist telah mewarnai diskursus pembangunan kota Palu. Dan itu pada saat rekans tidak sedang berada di Palu/Sulteng.

5. Mungkin bisa mendorong terciptanya e-goverment yang selama ini menjadi obsesi kita.

Demikian opini sederhana saya menanggapi gagasan komunitas blogger Palu.

Salam hangat
andi miswar

catatan kaki
[1]. Kamust : Akronim dari Kaum Muda Sulteng. Sebuah millist yang dikelola oleh beberapa kaum muda yang berasal dari Sulteng di Jakarta. Anggota Millist ini tersebar di sejumlah tempat di belahan dunia dengan baragam profesi. Salahsatu petinggi di republik ini yang bergabung adalah Adhyaksa Daud [Menteri Pemuda & Olahraga] yang lahir di Donggala, Sulawesi Tengah
[2] Diskusi Kritis: Diskusi yang dirangkaikan dengan buka pusa bersamauntuk membahas sebuah kontroversi tentang Reduksi Saham Mall Tatura dari PT Citra Nuansa Elok [PT CNE] oleh Pemerintah Kota. Dilaksanakan di Palu Golden Hotel Palu, Rabu 04 Okt. 2007.
[3] Taman GOR Kota: Sebuah ruang publik yang berada di jantung kota Palu--Ibukota Sulteng. Taman ini adalah salah satu pilihan warga kota untuk menggelar berbagai acara seperti pagelaran seni dan olahraga [basket & takraw]

10 komentar

CHANDRA mengatakan...

Hotspot di taman GOR, ditunggu ya....

Naingolan mengatakan...

Ide bagus..keep focus!

Stop Dreaming Start Action mengatakan...

Semoga menjadi jaya Blogger Palu,.
Sukses untuk Blogger Palu
stop dreaming start action untuk blogger palu!

uvebana mengatakan...

salam kenal... sy juga blogger dari palu.. semoga bisa saling menjalin sillaturrahmi....

cheap viagra mengatakan...

Di sela-sela acara itu, kak Tony-sapaan Akrab Mulhanan--kepada beberapa blogger mengatakan, dirinya siap memfasilitasi terbentuknya Komunitas Blogger Palu. "Silahkan kalian bikin proposal konsepnya, nanti kami coba masukkan ke APBD Kota," kata Politisi dari Partai Golkar ini kepada blogger yang sedang manyantap hidangan buka puasa.

BlogS of Hariyanto mengatakan...

salam sukses selalu untuk semua blogger Palu dan seluruh sulawesi tengah :)
salam hormat dari Makassar

isakar mengatakan...

stuju bgt dgn usulan tsbut..
mudah2han terwujud, amin.
kunjungi blog aku jg yah,
www.blackblakan.com

masita mengatakan...

Kunjungan dari Miangas,, salam kenal ya :)

Delima mengatakan...

Telat baca postingan-nya...Salam dari Blogger Bali

Forester mengatakan...

cara gabungnya gimana kawan..

Diberdayakan oleh Blogger.