Hening sang Mursyid

(hanya gelas kosong yang terisi)

Pikiran memang sungguh sangat jago berdebat..
Tak pernah mau kalah..

berkelit diantara kemungkinan sudut pandang yang banyak..

Ketika sampai pada kesadaran..
Tertunduk malu..
Akan kemenangan dulu..
Diam dalam seribu bahasa..
Semakin diam mengamati..
Semakin menyadari semua kebenaran yang dihakekatkan sebelumnya adalah semu..

Semua berlangsung karena di keheningan..
Di keheninganlah pencerahan sesungguhnya terjadi..

Ketika coba dilakukan aksi..
Ketika coba dipertahankan, malah hilang..
Ketika coba dinyatakan, menjadi kabur..
Ketika diperjelas dengan kata dan kalimat, tak pernah dapat lengkap..
Ketika dibukukan, menjadi kaku..
Ketika diajarkan, menjadi konsep yang membelenggu..
Ketika kembali hening..
Ia kembali jelas..

Kemenangan sesungguhnya justru didapat saat hening tiada debat..

Pikiran dapat menemukan banyak cara untuk berdebat..
Tapi di Gerak hidup KESADARAN RUUHI..
Tak ditemukan cara untuk memperdebatkannya..

Lebih baik kembali diam..
Memasuki keheningan..
Menyatu dalam kebebasan kekosongan yang membahagiakan..

Dari pada berdebat yang tidak mungkin diperdebatkan…

Karena PERMAKLUMAN adalah KEHENINGAN
Karena Di KEHENINGAN lahir KEJERNIHAN...
Di KEJERNIHAN, HENING mungkin dapat dipertahankan...

Itulah Gerak hidup KESADARAN RUUHI ...
gerak hidup kesadaran SPIRITUAL
usaha mengatasi KEBODOHAN diri sendiri
Karsa mengubahkan NASIB DIRI....

ama 20 Dzulhijjah 1440 H