Optimis dan bersyukur
Rezeki itu datang tidak selalu terbungkus oleh kain
sutra. Rezeki itu datang kadang-kadang terlihat seperti koran bekas.
Sesuatu
yang awalnya terlihat seperti sebuah musibah, tapi ternyata itu adalah suatu
berkat anugerah yang Tuhan ingin berikan kepada kita, hanya saja bungkusnya
nggak selalu seindah yang kita bayangkan.
Maka senantiasalah optimis dan bersyukur di atas segala
kejadian hidup.
“Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS.31:12)
Rezeki
"Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)" (Hûd/11: 6)
Suratan Ilahi…
Maka jangan iri hati dengan Rezeki orang lain…
Mungkin kamu tak tau dimana rizkimu…
Tapi rizkimu tau dimana dirimu…
Dari lautan biru, bumi dan gunung…
Allah memerintahkannya menujumu…
Allah menjamin rizkimu, sejak 4 bulan 10 hari kamu dalam
kandungan ibumu…
Amatlah keliru bila bertawakkal rizki, dimaknai dari
hasil bekerja…
Karena bekerja adalah ibadah… sedang rizki itu urusanNya…
Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang
dijamin-Nya…
Adalah kekeliruan berganda…
…
Rizki tak selalu terletak pada pekerjaan kita…
Allah menaruh sekehendak-Nya…
Maka, jangan kamu iri pada rizki orang lain…
Bila kau iri pada rizkinya, kamu juga harus iri pada
takdir matinya…
Karena Allah membagi rizki, jodoh dan usia hamba-Nya
tanpa bisa tertukar satu dan lainnya…
Yakinlah….
ama, 9 Jumadil Akhir 1440 H
Tidak ada komentar
Posting Komentar